Sabtu, 31 Oktober 2015
Selasa, 27 Oktober 2015
TEMA: PERJUANGAN PEMUDA UNTUK UMAT
OLEH: RAHMAT HIDAYAT
Darah
juang muda telah kau ikrarkan dalam bentuk sumpah dan takdirmu maka kau tak
perlu bungkam lagi melihat penindasan dinegrimu, keluarlah dari alam gelap mu
sudah terlalu lama kau kumpulkan panji-panji kebenaran hasil dari perenungan mu.
kaum
muda kini dirimu diminta tanggung jawabmu sebagai kaum muda yang sadar akan setiap
kezaliman dinegri ini, sehingga gerakmu dituntun sebagai patron penghancur
setiap kezaliman, ruh dan raga mudamu jangan kau sia-siakan karna jiwa muda
takkan terulang lagi dimasa hidupmu jangan sampai kelak sejarah tidak mencatat
namamu sebagai genersi muda yang progresif terhadap persoalan keumatan.
bangkit dan lawanlah setiap penindasan,
satukan persepsi misi cerdas militan merakyat mu untuk umat manusia kaum muda
sehingga gerakmu hari ini akan dicatat oleh alam raya bahwa sejarah juangmu
dijadikan suatu ruh perjuang untuk generasi mudamu nantinya. Rahmat hidayat
Pemuda adalah sebuah
patron penggerak dalam tatanan kehidupan umat manusia sehingga eksitensinya
harus digenjot untuk menunjukan sejauh mana mereka dapat mengubah setiap
paradikma dogmatis yang berkembang dalam kehidupan masyarakat awam, melihat
daripada dinamika dan konstalasi budaya kosumsi yang menghantarkan bangsa ini
sampai kepada titik ketidak seimbangan lagi maka disinilah hadirnya pemuda sebagai
alat penghantar pengubah setiap keadaan yang sudah tidak memiliki keselarasan
lagi dengan budaya kenusantaraan yang kita ketahui bersama sebagai cikal bakal identitas
bangsa Indonesia yang kita jujung tinggi harkat dan marwahnya.
Sungguh ironis pemuda
hari ini sudah mengalami sebuah tradisi kegalauan yang berkepanjangan sehingga
mengakibatkan carut marut dalam konsep ideologi dan wilayah praksis, ini
seharusnya kemudian diputuskan mata rantainya jangan sampai berkembang menjadi
budaya apatis dan hedonisme jika sifat ini sudah terakulasi maka yakin saja
pemuda yang seharusnya menjadi pelopor untuk mengubah keadaan dalam konteks
material maupun nonmaterial tidak akan tercapai karna secara konsep dan praksis
mereka tidak memilikinya, maka tidak dapat dipungkiri pula dinamika yang
menghantam proses turunnya nilai perjuangan keumatan yang dipelopori oleh kaum
muda diera sekarang sudah ditarget oleh para birokrasi agar mereka diberikan
batasan dalam ruang geraknya dengan system yang mereka terapkan dalam
lingkungan dunia pendidikan dengan metode menyibukkan pemuda dengan berbagai
kegiatan seremonial yang mereka programkan sehingga pemuda yang seharusnya
sebagai masyarakat pengontrol antara high Class dan Low Class hilang.
Jika menengok dalam berbagai
literatur sejarah perjuangan di Indonesia setiap aksi gerakan keumatan
rata-rata dipelopori oleh kaum muda intelektual yang mempunyai visi dan misi
keumatan yang jelas bahwa setiap penindasan harus segera berakhir karna bangsa
Indonesia hadir dan merdeka bukan atas pemberian dari Negara lain tetapi atas
dasar nilai perjuangan rakyat seutuhnya, ini adalah sebuah cambukan secara
historis bahwasan nilai dan kaidah perjuangan tetap kemudian menjadi sebuah
tombak untuk menyadarkan pemuda sekarang agar tetap memiliki daya dan energy
dalam perjuangan keumatan.
Jika kita merenungi keadaan
pemuda sebagai pelopor perjuangan keumatan hari ini mereka kehilangan identitas
dirinya karna proses penyadaran dan penanaman nilai perjuangan sudah giring
pada budaya aportunis sehingga tidak jarang kita mendengar bisikan dan kicauan
masyarakat borjuis dan proletar menyuarakan mosi ketidak percayaan terhadap
gerakan keumatan yang dilakukan oleh kaum muda, banyak gerakan hari ini
dijadikan suatu alat untuk memuluskan kepentingan kelompok maupun perorangan
dengan menggunakan gerakan pemuda, persoalan ini seakan sudah menodai eksitensi
dan identitas pemuda sebagai pejuang keumatan, pandangan ini kemudian harus di
ubah dengan kita menunjukan kembali daya energy perjuangan keumatan yang
berlandaskan nilai kebenaran untuk penumbangkan kezaliman yang ada dengan
demikian masyarakat akan sadar bahwa perjuangan pemuda adalah lahir dari
nilai-nilai keumatan yang suci.
Melihat daripada
bergesernya nilai perjuangan keumatan pemuda sekarang harus secepatnya kita
retas secara bersama sehingga tatanan dan konstalasi politik yang telah
merongrong pada politik liberal yang diterapkan oleh para lakon penguasa dinegri
ini maka secepatnya kita kaum muda yang sadar akan segala ketertindasan
bergerak untuk melakukan upaya penyadaran ditingkatan pemuda dengan metode
hukum kontradiksi sejarah perjuangan pemuda pada masa perjuangan kemerdekaan
dulu kemudian kita benturkan gerakan keumatan pada masa sekarang sehingga
nantinya penanaman nilai perjuangan akan tertanam kembali pada perjuangan
pemuda untuk umat.
Penyadaran pemuda
sekarang harus di mulai dengan beberapa tahap agar eksitensi perjuangan
keumatan kembali menjadi sebuah identitas dalam perjuangan diantara:
· Budaya
membaca harus di biasakan agar pemuda mempunyai landasan konsep yang
sewaktu-waktu bisa diletuskan dalam menghadapi persoalan keumatan
·
Budaya diskusi dijadikan sebuah
dialektika dalam memahami setiap persoalan yang ada dalam tatanan sosial
sekaligus melati analisa pemuda dalam membaca konstalasi umat yang ada, agar
mereka tidak premature memahami kondisi objektifnya umat hari ini.
·
Budaya perealisasian antara konsep dan
analisa dialektikanya harus diaplikasi dalam kehidupan keumatan jangan sampai
mereka hanya bermain pada wilayah konsep dan dialektik saja tampa pada kondisi
realnya.
Harapan terbesar
kita selaku generasi muda tetap menjujung tinggi nilai dasar perjuangan untuk
umat karna estafet keutuhan NKRI ada pada kita selaku generasi muda, kita akan
terus mengupayakan yang terbaik sesui dengan disiplin keilmuan kita karna
perjuangan untuk umat bukan hanya mengkritisisasi kebijakan pemerintah saja
tetapi perjuangan memiliki banyak cara asalkan bersumber dari visi dan misi
keumatan kita hadir sebagai pemuda untuk mencerahkan dan mengubah tatanan
kehidupan masyakatat yang lebih humanis dibawa bendera kemaslahatan ditengah
banyak perbedaan itulah eksitensi dasar perjuangan pemuda untuk umat.
Persoalan
yang tidak kalah hangat juga diperbincangkan sekarang adalah banyaknya aliran
baru yang berkembang diindonesia yang mencoba merasuki tatanan kepercayaan yang
berkiblat dari timur dengan fundamentalisnyan dan yang datang dari barat dengan
liberalismenya ini kemudian pemuda harus mempunyai daya cerna dan daya kritis
jangan sampai keutuhan NKRI tergoyahkan dengan problem yang demikian, maka
diperlukan pemuda melakukan langkan kongkrit dengan memberikan pencerahan
kepada semua masyarakat yang sifat konsumtif agar mereka tidak terjebak pada
budaya luar maupun pahaman keagamaan luar yang menghilangkan eksitensi
kenusantaraan Negara kita, sebab negara telah menyepakati segala bentuk
keberagaman (heterogen ) dalam hidup kehidupan bernegara dalam ruang lingkup
bangsa Indonesia.
Semoga
pemuda hari ini tetap menjadi garda terdepan dalam mempertahankan Negara ini
dari segala bentuk pelemahan secara pertahanan dan penghancuran dalam segi
kebudayaan, karna kemaslahatan umat adalah persoalan yang sangat krusial dalam
bingkai kenusantaraan kita.
Langganan:
Postingan (Atom)