Oleh:
Bung Dayat Mbojo
Perjalanan
kisahku kini semakin jauh sejauh pandangan dilaut lepas antara bima dan
Makassar jika dipandang diatas kapal tilong kabila, bunyi desiran ombak
menghantam besi tua yang terapung melaju jauh melewati selat yang memisahkan
jarak antara kita, kini ku merindu dan menghayal apakah kau disana mengingatku,
mengingat masa indah yang kita lewati dibukit samata bercanda dan berceloteh
sambil bergurau tentang masa depan hubungan kita. Tak terasa kasih
dentikan-dentikan suaramu ternyata mampu menjinakkan hatiku untuk tidak
berpaling kepada wanita lain, kau mampu hadir dikala ku merasa dunia sudah
tidak bersahabat denganku hadir dengan nasehat keIbuanMU sungguh menaruh
harapan baru dalam jejak langkahku.
Cintaku
sederhana tapi penafsiran perasaanku dalam-sedalam lautan selat Makassar, kini
ku sadar kau yang dulunya gadis bugis cuek yang bercakap bak pemeran sinetron
antagonis ternyata auramu mampu melebur bersama diriku. Janji-janji yang kita
ikrarkan akan dimintai pertanggung jawaban dari sang maha cinta. Kutakbisa
melelapkan mata ini disepanjang malam tampa ku bayangkan senyuman riangmu dalam
ketiadaanmu saat ini, cepatlah datang kasih kuselalu merindu dalam setiap
dinginnya malam, sunyi sepih melanda masih mampu kutahan tetapi sejenak tidak
membayangkanmu itu yang sulit.
Rasa
yang kita bangun adalah komitmen yang kita pegang yang nantinya kita leburkan
dalam ikatan yang halal, kisah romeo dan Juliet itu hanyalah pengantar bunga
tidur tetapi kisah kita adalah kisah perjuangan insan manusia yang memahami
konsep perbedaan, bukankah perbedaan itu keindahan seperti pelangi yang turun
dikala gerimisnya hujan dibukit gunung bawakaraeng dengan sejuta pesonanya.
Ingat kasih, saya bukanlah lelaki yang pandai bermain mata seperti tokoh
pendiri bangsa yaitu bapak bung karno yang mempunyai banyak srikandi di
sekelilingnya tetapi saya adalah sosok laki-laki tangguh nan bertanggung jawab
yang datang dari ufuk timurnya Mbojo (Bima) yang memiliki kepribadian kelokaan
yang bersahaja.
Untaian
kata-kataku bukan syair para pujangga yang pandai menyairkan bait-bait suci
cinta yang membuat kaula muda terkesimak dalam untaian katanya, tetapi ini
representasi hati dikala mengingat masa bersamamu. Jarak antara kau dan aku
hanya sementara sebab ion-ion rindu selalu mengirimkan sinyal dirimu dan diriku
dikala kita dibatasi oleh ruang yang jauh. Kita remuk kembali kebersamaan ini
dan biarkan alam dan isinya cemburu melihat kisah cinta suci yang kita rangkai.
Salam
rindu untukku semoga bait cintaku mampu menggoyahkan dirimu
dikejauhan…………………………… merajuk kasih bersamamu adalah anugrah yang diberikan
oleh maha cinta untukku……………………………………………………………………………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar