Senin, 02 November 2015

Relasi Negara, Budaya Dan Agama

                                     

  Oleh: Bung Dayat MBOJO
Relasi merupakan suatu hubungan  yang tidak bisa diputuskan maupun dihilangkan karna menyangkut masalah keterkaitan dan ketergantungan antara objek yang satu dengan  yang lain sehingga kita tetap kemudian menjaga nilai eksitensinya jangan sampai identitas keterkaitan dan ketergantungan ini hilang apa lagi yang menyangkut antara relasi Negara, agama, budaya ketiga komponen ini merupakan suatu pembahasan yang bersifat urjensial melihat dari pada perkembangan jaman sekarang kalau kita berbicara ke Indonesia apakah relasinya sudah mangalami degradasi atau hubunganya semakin erat sehingga identitas bangsa kita terjaga.
Sehingga mendorong kita untuk memahami secara bersama bagaimana lahir sebuah Negara kesatuan republic Indonesia sebelumnya kita mengetahui bahwa historis bangsa ini adalah gabungan beberapa kerajaan besar yang berdiri dulu juga sangat berkuasa pada wilayah mereka masing-masing juga penguasaan tanah atas hamba yang dikuasai langsung oleh para raja yang kita sebut jaman feodalisme,  juga pada jaman dahulu pula  kita sebelum mengenal agama konsumtif seperti islam, Kristen (protestan dan khatolik), budha, hindu, dan lahirlah pula agama tambahan yaitu konghucu yang menambah agama konsumtif dinegri ini atas bantuan presiden Abdurrahman wahid biasa dikenal dengan gus dur tokoh prulalisme, ternyata bangsa kita memiliki pahaman agama local yang tidak kalah pamor pula dengan negara timur maupun barat diantara mempercayai sesuatu yang bersifat memiliki suatu energy yang kuat untuk menghubungkan do’a-do’a mereka kepada sang khalik atau tuhan mereka lewat semua penciptaannya yang memiliki keunggulan seperti pohon besar, batu besar dan tempat yang dianggap memiliki penghuni sebagai roh nya tuhan, aliran ini di sebut dinamisme dan animisme sampai sekarang pun ada juga agama yang tidak diakui oleh pemerintah yang ada di Sulawesi selatan tepatnya di sidrap yaitu agama lotong sehingga untuk mempertahan kan dari kepercyaan mereka agar tidak dianggap sebagai aliran agama yang sesat mereka masuk pada agama hindu untuk melegitimasi keberadaanya sebagai suatu kepercayaan yang sah.
Peranan budaya dan agama dalam menjaga keutuhan bangsa ini tetap menjadi suatu perhatian penuh kita selaku generasi muda yang terdidik untuk selalu menjadi garda terdepan dalam setiap perkembangan jaman yang tidak tutup kemungkinan akan menjadi suatu tatangan yang sangat membahayakan dalam menjaga bangsa ini dari pengaruh yang bersifat pahaman secara agama maupun budaya-budaya baru yang berkembang sangat pesat di Indonesia yang berasal dari timur maupun barat sehingga kita dituntun untuk mengfilterisasi dengan kancah dan kajian secara  nilai kenusantaraan yang kita yakini sebagai suatu pisau analisa dari segala bentuk kegiatan masyarakat, maka dengan melihat dinamika yang ada banyak yang berkembang sekarang dalam tatanan pendidikan sudah banyak aliran garis keras seperti aliran agama yang mengkafirkan segala bentuk tradisi keagamaan yang kita pahami sudah menjadi suatu hal yang tidak mengurangi nilai ketakwaan kita terhadap tuhan dan watak yang terlalu bersifat materialistic yang didoktrin lewat transfomasi pengetahuan sehingga menggiring peserta didik pada wilayah yang demikian ini sangat mengacam jangan sampai nantinya lahir lah generasi yang lupa akan nila identitasnya.
Ini semua membuktikan bahwa indonesia diera modern sekarang banyak suatu hal yang sangat berpotensi menggoyahkan keutuhanya terutama dalam konteks keagamaan dan kebudayaan maka dengan ini kita harus sama melawan aliran agama yang bersifat khilafah islamiah yang mencoba mngubah paradigma asas ideology kita yaitu pancasila dan system demokrasi yang kita jalankan sekarang meskipun masih banyak kekurangan dalam aktualisasiannya juga budaya-budaya liberal yang mereka tawarkan yang sangat tidak cocok untuk diterapkan karna kita memiliki budaya diantaranya kebersamaan (gotong royong), saling sapa senyum, berpakaian yang sopan ini merupakan bagian terkecil dari komponen besar garis kebudayaan local yang harus tetap dipertahankan.
Jangan biarkan Negara kita yang menyakini nilai heterogen atau keberagaman hilang digantikan oleh pahaman fundamentalis dari timur dan budaya liberalis dari barat kita harus bahu membahu menjaganya agar nilainya tetap menjadi identitas banswa sekiligus sebagai upaya untuk mempertahankan NKRI dari berbagai dinamika gangguan-gangguan kestabilanya karan kita cinta INDONESIA.

                                                            Salam Hangat: Bung Dayat Mbojo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar