Minggu, 03 April 2016

Gerakan Merah Hitam Harus Bangkit Ditanah Peradaban

Oleh: Bung Dayat Mbojo
Kebanggaan tersendiri kita berada dalam kerajaan merah hitam, dimana tiap langkah kita dikampus peradaban ini, tetap menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang titiskan oleh para perumus kerajaan merah hitam.  kata-kata senioritas, loyalitas dan solidaritas adalah suatu prinsip keidentitasan yang tetap kemudian harus menjelma bak seperti ruh yang di topang oleh raga. Jika kita mengingat sejarah perjuangan para perumus yang dulunya memberanikan diri, mencanangkan sebuah identitas merah-hitam difakultas sains dan tekhnologi itu banyak mendapatkan, teguran secara lisan maupun tulisan oleh para birokrat dikampus peradaban ini, namun itu tidak menyurutkan semangat mereka, karna keyakinan yang dibangun atas dasar sebuah nilai kesatuan yang dibaluti dengan asas kebersamaan dalam bingkai identitas merah-hitam merupakan suatu keharusan untuk tetap diperjuangan.
Apakah perlu para perumus kerajaan kita, mengingatkan kembali nilai-nilai luhur tentang senioritas, loyalitas dan solidaritas, yang menjadi symbol keidentitasan kita. Ingat kawan-kawan ku, kita satu rumpun dikerajaan merah-hitam ini, apabila ada suatu persoalan apakah  lantas membungkam diri karna takut dengan regulasi yang dibuat oleh para birokrat dikampus ini. Regulasi yang tidak sehat mereka buat hanyalah kesepakan yang mengekang kebebasan kita berekspresi. Pada hakikatnya pendidikan dihadirkan yaitu memanusiakan manusia juga sebagai jalan kebebasan seperti yang pernah digambarkan oleh tokoh perjuangan bangsa kita yaitu bapak Tan Malaka. Marilah kita berpegangan tangan, rapatkan barisan dalam membentuk suatu gerakan yang mengatasnamakan, kesatuan dalam meretas semua ketimpangan-ketimpangan yang telah lama menggerogoti kerajaan merah-hitam ini. Kita tunjukan kepada birokrasi bahwa mahasiswa Saintek adalah pelopor gerakan yang ada dikampus peradaban ini.
            Inilah sa’atnya kita tunjukan, bahwa mahasiswa saintek tetap solid dan rukun dibawah kerajaan merah-hitam. Kita dibentuk untuk menjadi petarung gerakan dan akademisi maka tidak ada kata takut dalam menegakkan kebenaran, wiji thukul pernah menyairkan bahwa kata lawan, lawan dan lawan adalah suatu spirit penggerak, yang harus dimiliki oleh semua insan manusia yang sadar akan sebuah penindasan yang di hadirkan oleh elit birokrasi yang tidak memihak. Jika kau bagian dari merah-hitam maka bergabunglah bersama kami, untuk mengkritisi setiap regulasi yang tidak sehat. Kami setiap menampung aspirasi kawan-kawan………Salam Merah Hitam (Salam Perubahan).
DI DEMA ( DEWAN MAHASISWA) SAINS DAN TEKHNOLOGI

BIDANG HUMAS DAN ADVOKASI

MENYOAL PELECEHAN LAMBANG NEGARA

OLEH: BUNG DAYAT MBOJO
Sejarah bangsa kita penuh dengan perjuangan, mulai dari hasrat pada pendiri bangsa kita ingin mencetuskan sebuah bangsa yang dimana cita-cita besar, ingin melihat kedamaian, kebebasan dan kesejahteraan dalam bentuk tanah yang merdeka. Perjuangan bangsa kita bukan hanya terhenti pada kata merdeka karna sudah tidak dikuasai oleh para penjajah tetapi, arus perjuangan terus berlanjut mulai dari kesepakatan tentang dasar Negara sampai pada persoalan penyatuan nasionalisme dan patriotism. Namun kini dinodai kesucian dan kehormatan oleh oknum-oknum berdarah merah putih berhati bak seperti penjajah tetapi berwajah pribumi, keadaan dramatis bangsa turut memberikan dampak ketidak tenangan terhadap penulis, sehingga tangan liar penulis memberanikan diri, menggoreskan tinta dengan opini yang dituangkan lewat tulisan yang berjudul MENYOAL PELECEHAN LAMBANG NEGARA. Mungkin para pembaca sesudah membaca tulisan ini, menanyakan beberapa pertanyaan? memang tau apa sih penulis ini, memberikan coletahan-coletahan mengenai indonesia kekinian dengan meluangkan argumentasi seolah-olah seperti ahli sejarah bangsa, juga seperti pengamat kebangsaan yang ulung. Jika coletahan ku ini menimbulkan tanda Tanya yang besar, pada pembacanya maka disitulah tolak ukur bahwa penulis sudah berhasil, memberikan tanda Tanya pada benak pembaca sehingga kebenaran-kebenaran maupun suatu kondisi bangsa ini menjadi perhatian bersama.
Penulis akan mencoba meluangkan celotehanyan, mengenai kejadian baru-baru ini, yang menggemparkan tanah air, sehingga para tokoh bangsa ini beramai-ramai bermunculan di media onlaine maupun media cetak, menanggapi apa pernyataanya seorang artis bernama zaskia gotik: yang menyatakan dalam suatu acara di stasiun television terkemuka, bahwasanya lambang sila kelima adalah bebek nungging seharusnya padi dan kapas. Persoalan ini penulis menanggapi dengan santai-santai saja karna, melihat dari pada latar belakang vigur yang menghina lambang pancasila kita sebagai asas Negara mungkin hanya gurauwan lelucon, meskipun apa yang dia lakukan merupakan suatu penghinaan terhadap bangsa ini. persoalan ini menimbulkan tanggapan yang lain dari penulis, zaskia gotik berbergurau liar soal perubahan lambang pancasila kita, diprotes habis-habisan oleh semua lapisan masyarakat bahkan diproses hukum. Persoalan ini menurut pribadi penulis tidak adil, kenapa demikian, perkenankan penulis menghadirkan persoalan yang sangat urjensial dalam keberadaan pancasila sebagai lambang dan asas Negara kita selama ini di yakini secara bersama sebagai pedoman dalam gerak langkah bangsa, sehingga sampai sekarang dan sampai kapan pun tetap menjadi asas Negara kita. Kenapa para tokoh bangsa kita, tidak mengusut semua organisasi-organisasi yang membawa kegentingan dan ketidakstabilan bangsa. Sekarang beberapa ormas itu sudah terang-terangan melakukan propaganda dan agitasi, lewat media dan kampanye langsung terkait lambang dan asas Negara kita harus diganti menjadi khilafah inilah sebenarnya harus di kritik dan di pidanakan.

Semua persoalan bangsa hari ini harus tetap, menjadi perhatian kita bersama. hukum tidak boleh diperjual belikan, oleh oknum maupun kelompok manapun. Jelas dalam konstitusi bangsa kita, barang siapa yang menghina dan mengeluarkan slogan yang berisi tetang perubahan, lambang kehormatan Negara harus di usut tuntas dan dipidanakan apalagi kalau ada kelompok yang mencoba mengubah asas bangsa ini. Pemerintah mulai dari sekarang harus membatasi dan mengawasi semua kelompok-kelompok radikalis yang mempunyai visi dan misi tentang asas Negara yang di anut hari ini, sudah tidak relevan melihat dari ketidak mampuan pemerintah mensejahterakan rakyat, juga kurang mampu memberikan perlindungan maupun keadilan pada rakyak kecil sehingga menawarkan asas diluar pancasila. Masalah bangsa hari ini adalah merupakan tanggung jawab kita bersama, bagaimana kedepan generasi muda semakin memahami secara universal dan secara subtansial terkait persoalan bangsa. Harapan kecil penulis agar persoalan seperti ini tidak lagi terjadi dinegeri ini, agar harkat dan martabat bangsa tetap menjadi suatu yang sakrallllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll………………………