Minggu, 03 April 2016

MENYOAL PELECEHAN LAMBANG NEGARA

OLEH: BUNG DAYAT MBOJO
Sejarah bangsa kita penuh dengan perjuangan, mulai dari hasrat pada pendiri bangsa kita ingin mencetuskan sebuah bangsa yang dimana cita-cita besar, ingin melihat kedamaian, kebebasan dan kesejahteraan dalam bentuk tanah yang merdeka. Perjuangan bangsa kita bukan hanya terhenti pada kata merdeka karna sudah tidak dikuasai oleh para penjajah tetapi, arus perjuangan terus berlanjut mulai dari kesepakatan tentang dasar Negara sampai pada persoalan penyatuan nasionalisme dan patriotism. Namun kini dinodai kesucian dan kehormatan oleh oknum-oknum berdarah merah putih berhati bak seperti penjajah tetapi berwajah pribumi, keadaan dramatis bangsa turut memberikan dampak ketidak tenangan terhadap penulis, sehingga tangan liar penulis memberanikan diri, menggoreskan tinta dengan opini yang dituangkan lewat tulisan yang berjudul MENYOAL PELECEHAN LAMBANG NEGARA. Mungkin para pembaca sesudah membaca tulisan ini, menanyakan beberapa pertanyaan? memang tau apa sih penulis ini, memberikan coletahan-coletahan mengenai indonesia kekinian dengan meluangkan argumentasi seolah-olah seperti ahli sejarah bangsa, juga seperti pengamat kebangsaan yang ulung. Jika coletahan ku ini menimbulkan tanda Tanya yang besar, pada pembacanya maka disitulah tolak ukur bahwa penulis sudah berhasil, memberikan tanda Tanya pada benak pembaca sehingga kebenaran-kebenaran maupun suatu kondisi bangsa ini menjadi perhatian bersama.
Penulis akan mencoba meluangkan celotehanyan, mengenai kejadian baru-baru ini, yang menggemparkan tanah air, sehingga para tokoh bangsa ini beramai-ramai bermunculan di media onlaine maupun media cetak, menanggapi apa pernyataanya seorang artis bernama zaskia gotik: yang menyatakan dalam suatu acara di stasiun television terkemuka, bahwasanya lambang sila kelima adalah bebek nungging seharusnya padi dan kapas. Persoalan ini penulis menanggapi dengan santai-santai saja karna, melihat dari pada latar belakang vigur yang menghina lambang pancasila kita sebagai asas Negara mungkin hanya gurauwan lelucon, meskipun apa yang dia lakukan merupakan suatu penghinaan terhadap bangsa ini. persoalan ini menimbulkan tanggapan yang lain dari penulis, zaskia gotik berbergurau liar soal perubahan lambang pancasila kita, diprotes habis-habisan oleh semua lapisan masyarakat bahkan diproses hukum. Persoalan ini menurut pribadi penulis tidak adil, kenapa demikian, perkenankan penulis menghadirkan persoalan yang sangat urjensial dalam keberadaan pancasila sebagai lambang dan asas Negara kita selama ini di yakini secara bersama sebagai pedoman dalam gerak langkah bangsa, sehingga sampai sekarang dan sampai kapan pun tetap menjadi asas Negara kita. Kenapa para tokoh bangsa kita, tidak mengusut semua organisasi-organisasi yang membawa kegentingan dan ketidakstabilan bangsa. Sekarang beberapa ormas itu sudah terang-terangan melakukan propaganda dan agitasi, lewat media dan kampanye langsung terkait lambang dan asas Negara kita harus diganti menjadi khilafah inilah sebenarnya harus di kritik dan di pidanakan.

Semua persoalan bangsa hari ini harus tetap, menjadi perhatian kita bersama. hukum tidak boleh diperjual belikan, oleh oknum maupun kelompok manapun. Jelas dalam konstitusi bangsa kita, barang siapa yang menghina dan mengeluarkan slogan yang berisi tetang perubahan, lambang kehormatan Negara harus di usut tuntas dan dipidanakan apalagi kalau ada kelompok yang mencoba mengubah asas bangsa ini. Pemerintah mulai dari sekarang harus membatasi dan mengawasi semua kelompok-kelompok radikalis yang mempunyai visi dan misi tentang asas Negara yang di anut hari ini, sudah tidak relevan melihat dari ketidak mampuan pemerintah mensejahterakan rakyat, juga kurang mampu memberikan perlindungan maupun keadilan pada rakyak kecil sehingga menawarkan asas diluar pancasila. Masalah bangsa hari ini adalah merupakan tanggung jawab kita bersama, bagaimana kedepan generasi muda semakin memahami secara universal dan secara subtansial terkait persoalan bangsa. Harapan kecil penulis agar persoalan seperti ini tidak lagi terjadi dinegeri ini, agar harkat dan martabat bangsa tetap menjadi suatu yang sakrallllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll………………………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar