OLEH:
BUNG DAYAT MBOJO
Sejarah
bangsa kita penuh dengan perjuangan, mulai dari hasrat pada pendiri bangsa kita
ingin mencetuskan sebuah bangsa yang dimana cita-cita besar, ingin melihat
kedamaian, kebebasan dan kesejahteraan dalam bentuk tanah yang merdeka.
Perjuangan bangsa kita bukan hanya terhenti pada kata merdeka karna sudah tidak
dikuasai oleh para penjajah tetapi, arus perjuangan terus berlanjut mulai dari
kesepakatan tentang dasar Negara sampai pada persoalan penyatuan nasionalisme
dan patriotism. Namun kini dinodai kesucian dan kehormatan oleh oknum-oknum
berdarah merah putih berhati bak seperti penjajah tetapi berwajah pribumi,
keadaan dramatis bangsa turut memberikan dampak ketidak tenangan terhadap penulis,
sehingga tangan liar penulis memberanikan diri, menggoreskan tinta dengan opini
yang dituangkan lewat tulisan yang berjudul MENYOAL PELECEHAN LAMBANG NEGARA.
Mungkin para pembaca sesudah membaca tulisan ini, menanyakan beberapa pertanyaan?
memang tau apa sih penulis ini, memberikan coletahan-coletahan mengenai
indonesia kekinian dengan meluangkan argumentasi seolah-olah seperti ahli sejarah
bangsa, juga seperti pengamat kebangsaan yang ulung. Jika coletahan ku ini
menimbulkan tanda Tanya yang besar, pada pembacanya maka disitulah tolak ukur
bahwa penulis sudah berhasil, memberikan tanda Tanya pada benak pembaca
sehingga kebenaran-kebenaran maupun suatu kondisi bangsa ini menjadi perhatian
bersama.
Penulis
akan mencoba meluangkan celotehanyan, mengenai kejadian baru-baru ini, yang
menggemparkan tanah air, sehingga para tokoh bangsa ini beramai-ramai
bermunculan di media onlaine maupun media cetak, menanggapi apa pernyataanya
seorang artis bernama zaskia gotik: yang menyatakan dalam suatu acara di stasiun
television terkemuka, bahwasanya lambang sila kelima adalah bebek nungging
seharusnya padi dan kapas. Persoalan ini penulis menanggapi dengan
santai-santai saja karna, melihat dari pada latar belakang vigur yang menghina
lambang pancasila kita sebagai asas Negara mungkin hanya gurauwan lelucon, meskipun
apa yang dia lakukan merupakan suatu penghinaan terhadap bangsa ini. persoalan
ini menimbulkan tanggapan yang lain dari penulis, zaskia gotik berbergurau liar
soal perubahan lambang pancasila kita, diprotes habis-habisan oleh semua
lapisan masyarakat bahkan diproses hukum. Persoalan ini menurut pribadi penulis
tidak adil, kenapa demikian, perkenankan penulis menghadirkan persoalan yang
sangat urjensial dalam keberadaan pancasila sebagai lambang dan asas Negara
kita selama ini di yakini secara bersama sebagai pedoman dalam gerak langkah
bangsa, sehingga sampai sekarang dan sampai kapan pun tetap menjadi asas Negara
kita. Kenapa para tokoh bangsa kita, tidak mengusut semua organisasi-organisasi
yang membawa kegentingan dan ketidakstabilan bangsa. Sekarang beberapa ormas
itu sudah terang-terangan melakukan propaganda dan agitasi, lewat media dan
kampanye langsung terkait lambang dan asas Negara kita harus diganti menjadi
khilafah inilah sebenarnya harus di kritik dan di pidanakan.
Semua
persoalan bangsa hari ini harus tetap, menjadi perhatian kita bersama. hukum
tidak boleh diperjual belikan, oleh oknum maupun kelompok manapun. Jelas dalam
konstitusi bangsa kita, barang siapa yang menghina dan mengeluarkan slogan yang
berisi tetang perubahan, lambang kehormatan Negara harus di usut tuntas dan
dipidanakan apalagi kalau ada kelompok yang mencoba mengubah asas bangsa ini.
Pemerintah mulai dari sekarang harus membatasi dan mengawasi semua
kelompok-kelompok radikalis yang mempunyai visi dan misi tentang asas Negara
yang di anut hari ini, sudah tidak relevan melihat dari ketidak mampuan
pemerintah mensejahterakan rakyat, juga kurang mampu memberikan perlindungan maupun
keadilan pada rakyak kecil sehingga menawarkan asas diluar pancasila. Masalah
bangsa hari ini adalah merupakan tanggung jawab kita bersama, bagaimana kedepan
generasi muda semakin memahami secara universal dan secara subtansial terkait
persoalan bangsa. Harapan kecil penulis agar persoalan seperti ini tidak lagi
terjadi dinegeri ini, agar harkat dan martabat bangsa tetap menjadi suatu yang
sakrallllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll………………………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar