Rabu, 17 Agustus 2016

Merindumu Dalam Ketiadaan




Oleh: Bung Dayat Mbojo

Pemaknaanku tentang rindu adalah anugrah yang berikan oleh maha cinta padaku, kini kubetul-betul merasakan hampa jika tidak didekatmu, kau kuyakin kaupun merakan sesuatu yang sama seperti apa yang Kurasakan saat ini, sudahlah kasih jangan kau sembunyikan rasa rindumu lagi, kalaupun kau tidak mau mengakuinya biarkan aku yang menafsirkan kerinduan mu lewat penafsiran suara manjamu, ku ungkapkan kerinduanku bukan tampa sebab, karena batin ini tidak mampu kutahan, ku bergurau dalam tulisan ini mampu menghadirkan dirimu dalam ketiadaanmu. Malam ini kuberdoa pada sang maha cinta, untuk menghadirkan mu dalam mimpiku, setidaknya sedikit mengobati rindu saat ini gadisku, tak usah banyak mengelak dengan kata lagi karena kutau dari pelepah pipimu pula mengisyaratkan kerinduan yang amat berat juga, karena tuhan maha cinta tau kita adalah insan manusia yang menjaga titisan kesucian yang dilimpahkanya.
Aku sadar aku hanyalah manusia biasa yang dibatasi oleh segala dimensi alam ini, batasan inilah yang memungkinkan kita untuk tidak selalu bersama, banyak sejoli menikmati masa kisahnya dengan mesra tetapi kita tidak melewatkan masa itu, karena kesucian cinta bukan diukur dalam untaian dan materi saja, tetapi cinta yang ku tawarkan manifestasi cinta sang pencipta dengan yang diciptakanya. Ku pikir rasa rindu ini membuktikan bahwa rasa yang dulu dengan sekarang tidak pernah berubah walaupun kita dalam keadaan berjauhan kasih. Kau gadis yang pantas untuk mendapatkan rindu dariku, seperti kerinduan burung merpati betina dalam sangkar gunung Bulusaraung yang menantikan  penantian panjang merpati jantan balik gunug Tambora.
Sekedar mengingat kebersamaan dengan mu, seakan menambah spirit perjuanganku dirantauan ini, ingat kasih janjiku untuk tetap bersamamu sampai nanti adalah janji setiaku bukan  seperti janjinya para penguasa negeri ini pada saat kampanye selalu menawarkan janji manis untuk rakyat, tetapi itu hanyalah sebuah untaian manis yang tidak mereka realisasikan dalam bentuk pembuktian yang kongkrit kalau bahasa anak muda sekarang pemberi harapan palsu atau dengan singkatan fenomenalnya di PHP, hehhehhhehe sedikit bergurau karena hati juga butuh celotehan kalau katanya pak mantan Presiden Abdurrahman Wahid ( Gus DUR ) hidup itu harus humoris biar tidak cepat tua sebelum masanya nanti dibilang penuaan dini Karena tua belum pada waktunya, biarpun kerinduanku sangat tapi itu sedikit menenangkan hati dengan sedikit berguarau .
Inspirasi tulisanku banyak hadir dikala mengingatmu, rinduku saat ini pula hadir membuat laju penaku seakan menari dengan riang diatas keyboard mungilku, hadirmu dalam kehidupanku banyak memberikan spirit dan kedamaian dalam dentikan langkahku. Senyum, sayu pelepah matamu, tingkah laku ramahmu dan cinta tulusmu banyak memberikan subangsi dalam coretanku. Terimakah atas rinduku padamu, tulisan ini hanyalah bagian kecil kuuntaikan dalam betuk bait-bait ini, karena kesungguhanku bukan diukur dari indahnya kata ini, kutakut kesucian cintaku ternodai dalam bait kata yang mungkin terlalu fulgar wilayah bait pemaknaan romantismenya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar