Oleh:
Bung Dayat Mbojo
Pemaknaanku
tentang rindu adalah anugrah yang berikan oleh maha cinta padaku, kini
kubetul-betul merasakan hampa jika tidak didekatmu, kau kuyakin kaupun merakan
sesuatu yang sama seperti apa yang Kurasakan saat ini, sudahlah kasih jangan
kau sembunyikan rasa rindumu lagi, kalaupun kau tidak mau mengakuinya biarkan
aku yang menafsirkan kerinduan mu lewat penafsiran suara manjamu, ku ungkapkan
kerinduanku bukan tampa sebab, karena batin ini tidak mampu kutahan, ku
bergurau dalam tulisan ini mampu menghadirkan dirimu dalam ketiadaanmu. Malam
ini kuberdoa pada sang maha cinta, untuk menghadirkan mu dalam mimpiku, setidaknya
sedikit mengobati rindu saat ini gadisku, tak usah banyak mengelak dengan kata
lagi karena kutau dari pelepah pipimu pula mengisyaratkan kerinduan yang amat
berat juga, karena tuhan maha cinta tau kita adalah insan manusia yang menjaga
titisan kesucian yang dilimpahkanya.
Aku
sadar aku hanyalah manusia biasa yang dibatasi oleh segala dimensi alam ini,
batasan inilah yang memungkinkan kita untuk tidak selalu bersama, banyak sejoli
menikmati masa kisahnya dengan mesra tetapi kita tidak melewatkan masa itu,
karena kesucian cinta bukan diukur dalam untaian dan materi saja, tetapi cinta
yang ku tawarkan manifestasi cinta sang pencipta dengan yang diciptakanya. Ku pikir
rasa rindu ini membuktikan bahwa rasa yang dulu dengan sekarang tidak pernah
berubah walaupun kita dalam keadaan berjauhan kasih. Kau gadis yang pantas
untuk mendapatkan rindu dariku, seperti kerinduan burung merpati betina dalam sangkar gunung Bulusaraung yang
menantikan penantian panjang merpati
jantan balik gunug Tambora.
Sekedar
mengingat kebersamaan dengan mu, seakan menambah spirit perjuanganku dirantauan
ini, ingat kasih janjiku untuk tetap bersamamu sampai nanti adalah janji
setiaku bukan seperti janjinya para
penguasa negeri ini pada saat kampanye selalu menawarkan janji manis untuk
rakyat, tetapi itu hanyalah sebuah untaian manis yang tidak mereka realisasikan
dalam bentuk pembuktian yang kongkrit kalau bahasa anak muda sekarang pemberi
harapan palsu atau dengan singkatan fenomenalnya di PHP, hehhehhhehe sedikit
bergurau karena hati juga butuh celotehan kalau katanya pak mantan Presiden
Abdurrahman Wahid ( Gus DUR ) hidup itu harus humoris biar tidak cepat tua
sebelum masanya nanti dibilang penuaan dini Karena tua belum pada waktunya,
biarpun kerinduanku sangat tapi itu sedikit menenangkan hati dengan sedikit berguarau
.
Inspirasi
tulisanku banyak hadir dikala mengingatmu, rinduku saat ini pula hadir membuat
laju penaku seakan menari dengan riang diatas keyboard mungilku, hadirmu dalam
kehidupanku banyak memberikan spirit dan kedamaian dalam dentikan langkahku.
Senyum, sayu pelepah matamu, tingkah laku ramahmu dan cinta tulusmu banyak
memberikan subangsi dalam coretanku. Terimakah atas rinduku padamu, tulisan ini
hanyalah bagian kecil kuuntaikan dalam betuk bait-bait ini, karena
kesungguhanku bukan diukur dari indahnya kata ini, kutakut kesucian cintaku
ternodai dalam bait kata yang mungkin terlalu fulgar wilayah bait pemaknaan
romantismenya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar