Senin, 02 November 2015

Spirit Dan Tetuah Perjuangan Pemuda


Oleh: Bung Dayat Mbojo
Ayam berkokok disubuh petang mengisaratkan bahwa harus dimulainya kegiatan bertani, Bapak kami  terbangun dari tidur lelapnya untuk mengambil sabit dan parang kemudian bergegas meninggalkan kasur kusutnya, Tangannya yang kasar dan raut wajahnya yang sudah menua adalah bukti perjuangan yang tiada henti untuk pendidikan anak-anaknya.
Kau melepaskan kami di rantauan dengan Tetuahmu untuk menegakkan kebenaran diatas segala kemunafikkan mereka yang sedang  duduk silat diatas istana penuh kezaliman, sehinngga hari ini ikrar dan tetuahmu kini menjelma sebagai roh yang tidak mampu lagi kami tahan dengan perasaan dan kebungkaman terhadap regulasi-regulasi kampus yang membatasi arah gerak kami dengan kegiatan seremonial yang tidak produktif lagi, Kuyakini jalan yang kami pilih sebagai pemuda yang telah tersadarkan dengan segala bentuk penindasan adalah sesuatu yang kalian inginkan dan kalian ridhoi
Kerja keras mu pahlawanku  tidak akan kami sia-siakan untuk terus berjuang membebaskan kaum miskin kota dan kaum buruh tani, nelayan dan buruh industry dari segala kediktatoran penguasa yang zalim yang menggunakan kekuasaan untuk mengambil, mengisap keringat dan hak-hak mereka dengan legitimasi peraturan yang sudah kontradiksi dari uud dan asas ideology pancasila yang kita yakini bersama sebagai jubah untuk melindungi setiap warga Negara tampa adanya pengklasan dalam keadilan di negri ini.
Ingat kawan muda, keadialan dan kemaslahatan hidup setiap warga Negara sama di NKRI jika ada suatu manusia maupun kelompok yang sengaja mengambil maupun mengurangi apakah pantas kita masih menggap mereka sebagai manusia? Tentu tidak kawanku, maka marilah kita perkuat simpul untuk meneriakkan segala ketimpangan yang ada mereka sekarang sudah terang-terangan menebar kezaliman tampa mempertimbangankan asas kemanusiaan lagi, sehingga kaum protariat hari ini mengucurkan air mata darah dari kelopak mata sayunya yang disebabkan karena ketidak mampuan mereka melawan maka dengan ini saya mengajak kawan-kawan muda untuk bergerak menciptakan tatanan bangsa yang baik dalam bentuk perjuangan keumatan melawan mereka yang bersifat biadap dinegri ini.
Perjuangan kami belum berakhir karna masih banyak ketidak adilan dinegri ini pahlawanku, kucuran air matam ketakutanmu akan anakmu dimedan perjuangan aksi jangan kau tangisi karna darah juang kami telah kurelakan demi terwujudnya tatanan hidup yang baik sehingga nantinya akan terdengar bahwa perjuangan kami hari ini merupakan tonggak dari kesejahteraan dan keadilan masa yang akan datang.
Proses penyadaran gerakan kami hari ini nantinya akan menggetarkan istana yang nantinya akan merobohkan kalian sipenungging diatas kaum pemodal asing yang senangtiasa melancarkan eksploitasi terhadap alam raya kami, rakyat kami bungkam bukan berarti takut tetapi kami sedang menyediakan amunisi perjuangan yang tidak mampu dihadang oleh butiran amunisi dan gerombolan pengamanmu yang berseragam.
Ingat penguasa, ini adalah tanah titisan tetuah kita jangan kau jual demi kepentinganmu dan kemaslahatan Negara asing, ingat jangan salahkan kami jika akan terulang sejarah perjuangan rakyat yang berontak terhadap setiap bentuk kemunafikan yang kalian lakukan, maka hanya ada satu kata LAWAN, LAWAN dan LAWAN
Salam perjuangan kawan muda progresif, karna perjuangan belum berakhir selama bandit-bandit asing masih berkeliaran di bangsa ini. Bung Dayat Mbojo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar