Oleh: Bung Dayat
Mbojo
Ayam berkokok disubuh petang
mengisaratkan bahwa harus dimulainya kegiatan bertani, Bapak kami terbangun dari tidur lelapnya untuk mengambil
sabit dan parang kemudian bergegas meninggalkan kasur kusutnya, Tangannya yang
kasar dan raut wajahnya yang sudah menua adalah bukti perjuangan yang tiada
henti untuk pendidikan anak-anaknya.
Kau melepaskan kami di rantauan dengan
Tetuahmu untuk menegakkan kebenaran diatas segala kemunafikkan mereka yang
sedang duduk silat diatas istana penuh
kezaliman, sehinngga hari ini ikrar dan tetuahmu kini menjelma sebagai roh yang
tidak mampu lagi kami tahan dengan perasaan dan kebungkaman terhadap
regulasi-regulasi kampus yang membatasi arah gerak kami dengan kegiatan
seremonial yang tidak produktif lagi, Kuyakini jalan yang kami pilih sebagai
pemuda yang telah tersadarkan dengan segala bentuk penindasan adalah sesuatu yang
kalian inginkan dan kalian ridhoi
Kerja keras mu pahlawanku tidak akan kami sia-siakan untuk terus
berjuang membebaskan kaum miskin kota dan kaum buruh tani, nelayan dan buruh
industry dari segala kediktatoran penguasa yang zalim yang menggunakan kekuasaan
untuk mengambil, mengisap keringat dan hak-hak mereka dengan legitimasi
peraturan yang sudah kontradiksi dari uud dan asas ideology pancasila yang kita
yakini bersama sebagai jubah untuk melindungi setiap warga Negara tampa adanya
pengklasan dalam keadilan di negri ini.
Ingat kawan muda, keadialan dan
kemaslahatan hidup setiap warga Negara sama di NKRI jika ada suatu manusia
maupun kelompok yang sengaja mengambil maupun mengurangi apakah pantas kita
masih menggap mereka sebagai manusia? Tentu tidak kawanku, maka marilah kita
perkuat simpul untuk meneriakkan segala ketimpangan yang ada mereka sekarang
sudah terang-terangan menebar kezaliman tampa mempertimbangankan asas
kemanusiaan lagi, sehingga kaum protariat hari ini mengucurkan air mata darah
dari kelopak mata sayunya yang disebabkan karena ketidak mampuan mereka melawan
maka dengan ini saya mengajak kawan-kawan muda untuk bergerak menciptakan
tatanan bangsa yang baik dalam bentuk perjuangan keumatan melawan mereka yang
bersifat biadap dinegri ini.
Perjuangan kami belum berakhir
karna masih banyak ketidak adilan dinegri ini pahlawanku, kucuran air matam
ketakutanmu akan anakmu dimedan perjuangan aksi jangan kau tangisi karna darah
juang kami telah kurelakan demi terwujudnya tatanan hidup yang baik sehingga
nantinya akan terdengar bahwa perjuangan kami hari ini merupakan tonggak dari
kesejahteraan dan keadilan masa yang akan datang.
Proses penyadaran gerakan kami
hari ini nantinya akan menggetarkan istana yang nantinya akan merobohkan kalian
sipenungging diatas kaum pemodal asing yang senangtiasa melancarkan eksploitasi
terhadap alam raya kami, rakyat kami bungkam bukan berarti takut tetapi kami
sedang menyediakan amunisi perjuangan yang tidak mampu dihadang oleh butiran
amunisi dan gerombolan pengamanmu yang berseragam.
Ingat penguasa, ini adalah tanah
titisan tetuah kita jangan kau jual demi kepentinganmu dan kemaslahatan Negara
asing, ingat jangan salahkan kami jika akan terulang sejarah perjuangan rakyat
yang berontak terhadap setiap bentuk kemunafikan yang kalian lakukan, maka
hanya ada satu kata LAWAN, LAWAN dan LAWAN
Salam perjuangan kawan muda
progresif, karna perjuangan belum berakhir selama bandit-bandit asing masih
berkeliaran di bangsa ini. Bung Dayat Mbojo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar